Sabtu, 12 Desember 2009

Penakut

Sifat penakut termasuk sifat yang dibenci Rasulullah. Beliau selalu berdoa meminta perlindungan kepada Allah agar dijauhkan dari sifat ini. ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat penakut dan kikir. adapun al-jubn atau penakut ini adalah diamnya diri dalam menghadapi sesuatu yang seharusnya menuntutnya berontak.

Imam Syafi'i mencela penyakit ini sebagai perbuatan khimar: "Orang yang semstinya marah tetapi dia tidak marah, sama dengan kedelai; dan barang siapa dipinta agar rela(dengan sesuatu) tapi tidak mau, dia sama dengan setan."

contohnya, kurang bertanggungjawab, tidak mempunyai harga diri, lemah dan acuh dengan kemungkaran, suka menanggung resiko tetapi tidak pada tempatnya.


penyakit ini disebabkan oleh hal-hal berikut:

1. Lemahnya jiwa dalam mengarungi kompetisi hidup.

2. Kemalasan dalam meyelesaikan problematika yang dihadapi, baik besar maupun kecil.

3. Intimidasi ihak luar yang lebih dominan

4. Indoktrinasi tentang sabar yang diluar batas, atau sabar-haram yang menyebabkan seseorang tidak bertanggung jawab dengan apa yang terjadi di sekitarnya.

Seorang mungkin harus membebaskan diri dari sifat ini. seorang mukmin adalah sosok yang tegar,tak pernah ada rasa takut da khawatir dalam hidupnya kecuali dia mnentang Allah. Seorang mukmin adalah sosok yang selalu berani menunjukan kebenaran (idharul-haq) meskipun semua orang membencinya.

Allah berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang ada di sekitarmu, agar mereka menemukan kekerasanmu. Dan ketahuilah, Allah bersama-sama orang yang bertakwa." (Q.S. At-Taubah, 123).

Rasulullah Saw bersabda:
"Sebaik-baik umatku adalah yang berani." (H.R. Baihaqi).

Agar terbebas dari penyakit ini, hendaknya kita mengambil langkah-langkah berikut:

1. Menghilangkan fobi atau rasa takut yang tak beralasan dengan landasan kejernihan akal.
2. Meyakini bahwa selain murka dan azab Allah, tidak ada yang pantas ditakuti.
3. Menanamkan keyakinan bahwa rasa takut sebasar apapun merupakan ketentuan Allah, dan Allah akan memelihara orang yang tawakal.

"Tidak ada (sesuatu pun) yang mengenai kami, melainkan apa-apa yang telah Allah tetapkan (takdirkan) bagi kami. Dia adalah pengurus (penlong) kami; dan hanya kepada Allah setiap orang
mukmin bertawakal. (Q.S. At-Taubah, 51)

4. Memahami bahayanya menjadi penakut.
5. Menjauhi semua penyebabnya.
6. Mendekati segala hal yang biasanya ditakuti.
7. Bertawkal kepada Allah ketika hati dilanda rasa takut.
8. Banyak berdoa dengan doa dibawah ini

"ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa bingung dan sedih, kelemahan jiwa dan kemalasan, rasa takut dan kikir, tercekik lilitan utang dan paksaan.

9. Menyerahkan sepenuhnya kepada Allah bahwa apa saja yang ditakdirkan-Nya adalah pilihan-Nya yang terbaik meskipun risikonya kematian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar