Rabu, 09 Desember 2009

TAKABUR

Takabur adalah berbangga diri dan kecenderungan memandang diri berada di atas orang yang disombonginya.

Seorang mukmin haram memiliki sifat takabur, sikap yang sangat hina dan tercela. Karena, seorang hamba seharusnya memperlihatkan rasa tawadlu (rendah hati) sebagai bukti penghambaan dirinya kepada Allah yang memiliki hak mutlak untuk bertakabur.

Berikut akibat kesombongan yang akan dirasakan, baik di dunia maupun di akhirat:

  1. Semua orang akan membenci dan menjauhi, karena sikapnya yang suka menyepelekan orang lain.
  2. Selalu cenderung pada kemaksiatan, meskipun sangat ahli dalam hal ilmu agama; karena kesombongan dominan menolak kebenaran. Allah berfirman: “Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya dibumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat-Ku, mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya. Tetapi jika melihat jalan kesesatan, mereka terus menempuhnya.” (QS.Al-A’raf:146)
  3. Di akhirat nanti kesombongan akan menjadi penghalang mendapat pahala surga. Rosulullah Saw bersabda, “tidak akan masuk surga orang yang di dalam hati-nya ada sebesar biji sawi (atom) dari kesombongan” (HR.Muslim)

Di antara materi yang menyebabkan seseorang bersikap takabur adalah ilmu, amal ibadah, keturunan, ketampanan, kecantikan, kekuatan, kekayaan, popularitas, dan banyaknya pengikut. Karena itu, bagi siapa pun yang mendapatkan anugerah keutamaan berupa materi tersebut, hendaklah berhati-hati terhadap kesombongan yang akan melandanya. Ketahuilah, adakalanya kesombongan tidak kita rasakan.


Berikut ini diantara tanda-tanda kesombongan seseorang.

  1. Merasa senang jika orang lain memberikan sambutan atas kedatangannya.
  2. Kalau berpergian harus slalu diikuti ajudan.
  3. Tidak mau berkunjung pada orang lain.
  4. Jika berada disuatu dimajelis, selalu ingin tampil beda dari orang lain.
  5. Enggan menerima kebenaran dalam suatu forum musyawarah.
  6. Pantang mengakui kekhilafan dirinya.

Hindari penyakit tercela ini dengan cara berikut:

  1. Memahami bahaya sifat ini, terutama bahaya-nya di akhirat kelak.
  2. Melatih diri kita secara perlahan untuk bersikap tawadhu, baik kepada Allah maupun kepada sesama makhluk.
  3. Merasakan hakikat kekurangan diri dan kelebihan yang ada pada orang lain jika sewaktu-waktu datang sifat takabur.
  4. Menyadarkan kekhilafan kita dengan mengucapkan kalimat “Subhanaulloh (maha suci Allah)”. Hanya Allah-lah Yang Maha Sempurna dalam zat, sifat, dan pekerjaan-Nya. Dialah yang pantas dengan atribut kesombongan.
  5. Beristigfar atas kekhilafan tersebut.
  6. Merenungkan peringatan Allah Berikut:

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang sombong dan suka membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai.” (QS. Luqman:18-19).


Sumber buku : 60 penyakit hati

Penulis : Uwes Al-Qorni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar