Rabu, 21 Oktober 2009

Setiap penyakit pasti ada obatnya

Rasulullah SAW bersabda:
“ Allah tidak menurunkan penyakit melainkan pasti menurunkan obatnya.” ( HR. Al-Bukhari)
“ Setiap penyakit ada obatnya, jika suatu obat itu tepat (manjur)
untuk setiap penyakit, maka penyakit itu akan sembuh dengan ijin Allah (HR. Muslim)

Dan kewajiban kita untuk berikhtiar dalam
mencari obatnya dengan usaha yang maksimal. Dalam usaha kita
untuk mengobati penyakit yang diderita, kita harus memperhatikan
Dua hal:
Pertama,
bahwa obat dan dokter hanya sarana kesembuhan, sedangkan yang benar-benar menyembuhkan adalah Allah. Allah berfirman, mengisahkan Nabi Ibrahim: “Dan apabila aku sakit, Dia-lah yang menyembuhkanku.”
(QS. Asy-Syu’araa’: 80)

Allah berfirman:
“jika Allah menimpakan sesuatu bencana kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagimu, maka tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba-hambaNya dan Dia-lah Yang Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (QS. Yunus: 107).

“ Jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia datangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha kuasa atas tiap-tiap sesuatu.” (QS. Al-An’aam: 17).

Kedua,
Ikhtiar (usaha) dalam mencari obat tersebut tidak boleh dilakukan dengan cara-cara yang haram dan syirik. Yang haram ini seperti; berobat dengan menggunakan obat yang terlarang atau barang-barang yang haram, karena Allah tidak menjadikan penyembuh dari barang yang haram.

Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah menciptakan penyakit dan obatnya, maka berobatlah dan janganlah berobat dengan (obat) yang haram. “ (HR. Ad-Daulabi dalam al-Kuna, dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilah al-Ahaadiits ash-shahiihah no. 1633, dari Abud Darda’ r.a, sahih.

“Sesungguhnya Allah tidak menjadikan kesembuhan (dari penyakit) kalian pada apa-apa yang haram. “(HR. Abu Ya’la)

Dan tidak boleh juga berobat dengan hal-hal yang syirik, seperti pengobatan alternatif dengan cara mendatangi dukun, tukang sihir, paranormal, orang pinter, mengunakan jin, pengobatan dengan jarak jauh atau sebagainya yang tidak sesuai dengan syari’at, sehingga dapat mengakibatkan jatuh kedalam syirik dan dosa besar yang paling besar. Orang yang datang ke dukun atau orang pinter tidak akan diterima shalatnya selama 40 hari.

Rasulullah SAW Bersabda:
“Barangsiapa yang datang kepada dukun/orang pintar/tukang ramal, lalu menanyakan kepadanya tentang sesuatu, maka tidak akan diterima shalatnya selama 40 malam.” (HR. Muslim).

“Barang siapa yang mendatangi orang pintar/tukang ramal atau dukun, lalu ia membenarkan apa yang diucapkannya, maka sungguh ia telah kafir dengan apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.” (HR. Ahmad)

Tidak ada yang tahu perkara yang ghaib melainkan hanya Allah saja, bahkan Rasulullah SAW pun tidak tahu perkara yang gaib.

Allah SWT berfirman:
“Katakanlah: ‘Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang Malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku.’ Katakanlah: ‘Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat?’ Maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)?” (QS. Al-An’aam:50)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar