Minggu, 25 Oktober 2009

SISTEM USUS

1. Pendahuluan
Dalam sebuah hadits, diriwayatkan dari Anas bin malik dari Nabi Saw, Beliau bersabda: “Sumber segala penyakit dyspepsia (gangguan pencernaan).” Para herbalis memandang yang dimaksud gangguan pencernaan adalah lebih mengarah pada kolon (usus besar). Pada organ inilah sering terjadi penumpukan sisa-siasa makanan (tinja) yang pada akhirnya bisa menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit.

2. Mengenal system pencernaan manusia
Sistem pencernaan makanan berfungsi merubah makanan menjadi tenaga yang diperlukan untuk membina, merawat dan membantu perkembangan dan kesehatan tubuh manusia. Proses ini berawal dari mulut dan berakhir pada usus besar yang meneruskan pembuangan sisa-sisa makanan yang tidak diperlukan tubuh melalui anus.

Organ-organ tubuh yang penting dalam sistem pencernaan makanan adalah:
a. Mulut
b. Pharynx (tekak)
c. Esophagus (kerongkongan)
d. Gaster (lambung)
e. Usus halus
f. Usus besar (colon)

2.1 Proses Pencernaan makanan
Secara garis besarsistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia dibagi menjadi dua yaitu pencernaan secara mekanik yang dilakukan terutama di mulut dan pencernaan biologis (kimiawi) yang dilakukan dalam usus halus.

Proses pencernaan makanan bermula dari mulut. Disinilah makanan dicerna secara mekanis. Gigi yang ada dalam mulut berfungsi untuk menghancurkan dan melumatkan makanan. Lidah berfungsi untuk membolak-balik serta menelan makanan. Mulut mengeluarkan air liur yang mengancung ptialin yang berfungsi membantu proses pelumatan makanan.

Pencernaan makanan mekanin di mulut ini besar pengaruhnya terhadap pencernaan makanan yang akan dilakukan pada usus halus. Semakin sempurna pencernaan yang dilakukan di mulut maka akan semakin mempermudah dan memperingan pencernaan diusus halus. Demikian sebaliknya semakin tidak sempurna pencernaan dimulut maka akan semakin memperberat pencernaan di usus halus dalam melakukan pencernaan selanjutnya. Itulah sebabnya Rasulullah saw menganjurkan kepada kita untuk mengunyah mekanan sebanyak 33 kali. Hal ini dimaksudkan agar proses pencernaan di mulut sempurna sehingga makanan dalam keaadaan benar-benar lumat sebelum ditelan kekerongkongan.

Setelah mangalami pencernaan diulut, makanan ditelan oleh lidah kemudian seterusnya masuk ke Pharynx (tekak) dan diteruskan ke esophagus (kerongkongan). Dalam organ ini makanan tidak mengalami pencernaan melainkan hanya dilewatkan.
Selanjutnya makanan masuk ke dalam gaster (lambung). Lambung akan mengeluarkan enzim yang bersifat asam yang dikenal dengan asam lambung. Asam lambung ini berfungsi untuk membunuh kuman-kuman penyakit yang ikut masuk bersama makanan.
Selanjutnya makanan msuk ke dalam usus halus. Pada organ inilah makanan diserna biologis. Di antara enzim yang sangat berperan dalam membantu pencernaan di usus halus ini adalah enzim pepsinI dan renin. Enzim-enzim ini berfungsi merubah makanan menjadi bentuk yang lebih lembut yang disebut ‘chyme’.

Sisa makanan yang tidak berguna bagi tubuh dialirkan ke usus besar (kolon) dan selanjutnya dibuang berupa kotoran (tinja) melalui anus. Sementara sari-sari makanan yang diperlukan tubuh dialirkan ke hati. Di sini sari-sari makanan tersebut disaring kembali. Zat makanan yang baik dan berguna disalurkan keseluruh tubuh melalui darah, sedangkan zat yang tidak berguna dibuang.

2.2 Penyebab lemahnya sistem pencernaan
Terdapat beberapa perkara yang dapat melemahkan proses pencernaan makanandalam tubuh. Antara lain:
a. Terlalu banyak makan atau terlalu sering makan.
b. Makan sambil diselingi minum air. Hal ini dapat mencairkan rembesan diperut
c. Kebiasaan makan yang trlalu cepat
d. Tekanan perasaan dan faktor umur. Dua hal inia dapat mempengruhi tindak balas tubuh karena rembesan di perut dikeluarkan jika tubuh berada dalam keadaan seimbang. Semakin lanjut usia maka semakin sedikit rembesan yang dihasilkan (terutama asam hidroklorik).


Gejala-gejala yang muncul jika seseorang memiliki sistem pencernaan lemah:
  • Badan/nafas berbau
  • Lambat dalam mencerna makanan (penghadaman)
  • Rambut yang kering/rusak
  • Buang angin selepas makan
  • Kurang selera makan/kurang tenaga
  • Kuku rusak (berkerut), mudah patah
  • Buang air besar (BAB) kurang dari 2 kali sehari
  • Mengalami ganggun dan kelainan masalah kulit
  • Tulang dan gigi rawan lemah
2.3 Penyakit yang berkaitan dengan sistem pencernaan

  • Penyakit pada organ mulut, seperti sakit gigi, amandel, sariawan dll
  • Penyakit pada kerongkongan
  • Penyakit pada lambung sperti kulkus/maag (lambung terluka karena asam terlalu tinggi)
  • Kejang usus/kolik/mucus (rasa sakit yang akut dan berselang-seling kontraksi kuat dinding berotot pada visera berongga) disebabkan makanan-makanan yang terlalu merangsang atau terlalu pedas. (pearc, 1992:199)
  • Tumor, terutama di daerah mulut, lambung dll
  • Penyakit pada usus besar seperti sembelit, diare dll


3. MENGENAL USUS BESAR

Usus merupakan tempat transit (berhentinya) zat-zat makanan dalam tubuh. Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa zat-zat makanan berada dalam sistem usus selama kurang lebih 14 jam. Pengkonsumsian makan yang tidak seimbang, kekurangan serat dan air, penggunaan antibiotik serta tekanan perasaan bisa menyebabkan masa transit tersebut berlangsung lebih lama.


Tidak semua zat makanan yang terdapat dalam usus besar dapat mengalir atau dibuang melalui anus (berupa buang air besar). Sebagian dari sisa makanan tersebut ada yang melekat dan menumpuk dalam usus. Dalam sebuah kajian autopsi ditemukan bahwa terdapat antara 10 hingga 15 paound (5-7 kg) sisa makanan (bekas kotoran) yang melekat pada lipatan-lipatan usus kecil dan usus besar manusia dewasa. Masalah sisa makanan ini akan menjadi penyebab munculnya banyak penyakit yang bersifat kronik.


Warna dan sisa kotoran (tinja) tersebut bermacam-macam sesuai dengan tingkat bahaya serta lamanya sisa makanan tersebut melekat dan menumpuk pada usus.

1 komentar:

  1. apa pengaruh sisitem usus terhadap peningkatan sistem immunity kita??

    BalasHapus